3G adalah singkatan dari teknologi generasi ketiga (3rd Generation Technology). Generasi ketiga (3G) merupakan teknologi baru dalam industri seluler, yang dikenal dengan nama UMTS (Universal Mobile Telecommunication System) atau WCDMA (Wided-band Coded Division Multipple Access). Kelebihan generasi terbaru ini terletak pada kecepatan transfer data yang mencapai 384 Kbps untuk mobile dan 2 Mbps untuk aplikasi fixed.
Kemunculan 3G didorong oleh adanya keinginan masyarakat untuk dapat melakukan koneksi data dengan kecepatan tinggi, yang belum mampu dilakukan oleh teknologi 2G. Sebagaimana dapat dilihat pada table 2.1 evolusi teknologi komunikasi di Indonesia, kecepatan teknologi 2G hanya mencapai 20 Kbps. Dengan kebutuhan masyarakat yang semakin membutuhkan mobile internet dan data download maka teknologi 2G sangat memiliki kekurangan dari segi kecepatan dan koneksi, dibandingkan dengan 3G yang dapat mencapai 2 Mbps.
Kini generasi ini dapat menyediakan layanan multimedia seperti internet, video telephone, dengan layanan lainnya secara lebih baik. Generasi ketiga ini menggunakan teknologi CDMA yang awalnya muncul dari teknologi militer Amerika Serikat dan dikhususkan pada standar IS-95. Teknologi 3G ini beroperasi pada frekuensi 1900 MHz – 2100 MHz, sementara itu perangkat ponsel 3G yang sudah beredar di Indonesia ditandai dengan frekuensi kerja 2,1 GHz sebagai jalur downlink. Ini sesuai dengan frekuensi kerja jaringan 3G yang menggunakan teknologi W-CDMA.
Layanan generasi ketiga juga bisa dikembangkan melalui platform teknologi CDMA2000, dengan CDMA2001-1xEVDO seperti yang dilakukan Korea. Kecepatan EVDO, bahkan EV-DO Rev-A melebihi teknologi WCDMA saat ini. Jaringan 3G bukanlah suatu peningkatan dari teknologi sebelumnya 2G, karena tidak beroperasi dalam jaringan maupun frekuensi yang sama. Aplikasi 3G memerlukan jaringan baru yang berbeda dengan jaringan 2G dan memerlukan frekuensi yang baru pula untuk masing-masing operator seluler.
No comments:
Post a Comment