07 September 2008

HCPT

PT. Hutchison Charoen Pokphand Telecom (HCPT) adalah perusahaan telekomunikasi yang 60% sahamnya dimiliki Hutchison Whampoa dan sisanya oleh Charoen Pokphand. Meskipun lisensi 3G telah diperolehi pada tahun 2004 saat perusahaan tersebut masih bernama Cyber Access Communication, layanan 3G baru mulai diluncurkan pada 29 Maret 2007 dengan wilayah jangkauan Jakarta pada awalnya.
3 (Three) adalah nama merek yang digunakan PT. Hutchison Charoen Pokphand Telecom. Seluruh jaringan bermerek 3 tersebut menyediakan teknologi 3G dan mementingkan layanan "multimedia bergerak" mereka. Jaringan ini hadir juga di Australia, Austria, Britania Raya, Denmark, Hong Kong, Indonesia, Irlandia, Italia, dan Swedia.

Sampoerna Telekom

PT. Sampoerna Telekom adalah operator seluler nasional yang memadukan teknologi spektrum frekuensi 450 MHz dengan teknologi CDMA 2000 1x sehingga mampu menyediakan akses telekomunikasi dengan biaya hemat sampai ke daerah-daerah yang sebelumnya tidak terjangkau atau tidak terlayani dengan baik. Ceria adalah nama merek dagang yang digunakan Sampoerna Telekomunikasi dengan jumlah pelanggan yang relatif cukup banyak yang tersebar di daerah pedesaan.

Mobile-8

Mobile-8 didirikan pada tanggal 16 Desember 2002. Dengan menggunakan merek dagang Fren (Fast Reliable Enjoyable Network), Mobile-8 meluncurkan layanan prabayar pada tanggal 8 Desember 2003 dan layanan pascabayar pada tanggal 8 April 2005. Mobile-8 menawarkan layanan dengan teknologi CDMA 2000-1X dan beroperasi atas dasar lisensi jaringan bergerak selular yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Dengan mengadopsi teknologi CDMA 2000-1X, jaringan selular Fren menawarkan layanan dengan kualitas suara yang lebih jernih, kemampuan meminimalisasi terputusnya sambungan (dropped calls) serta akses data yang lebih cepat.
Selain menggunakan teknologi CDMA 2000-1X, Mobile-8 telah meluncurkan layanan berbasis teknologi Evolution Data Optimized (EV-DO) yang mampu menghadirkan layanan data berkecepatan tinggi hingga 2.4 Mbps. Sebagai usaha dalam memberikan layanan-layanan bernilai tambah yang inovatif, Mobile-8 telah meluncurkan layanan berbasis video-streaming yang dikenal sebagai 3G dengan merek dagang TV MOBI.

NTS

PT Natrindo Telepon Seluler (NTS) adalah operator seluler nasional berteknologi GSM dan 3G di Indonesia. NTS didirikan pada Oktober 2000. Perusahaan ini didukung oleh dua pemegang saham besar, yaitu Saudi Telecom Company (STC), sebuah penyedia layanan telekomunikasi nasional di Arab Saudi dan Maxis Communications, penyedia layanan telekomunikasi seluler terbesar di Malaysia. Axis adalah nama merek dagang yang digunakan NTS.

Telkomsel

PT Telekomunikasi Selular merupakan operator telekomunikasi seluler GSM kedua di Indonesia, dengan layanan paskabayarnya yang diluncurkan pada tanggal 26 Mei 1995. Waktu itu kepemilikan saham Telkomsel adalah PT Telkom (51%) dan PT Indosat (49%). Kemudian pada November 1997 Telkomsel menjadi operator seluler pertama di Asia yang menawarkan layanan prabayar GSM. Telkomsel ini mengklaim sebagai operator telekomunikasi seluler terbesar di Indonesia, dengan 26,9 juta pelanggan dan memiliki market share sebesar 55% (Maret 2006).
Telkomsel memiliki tiga produk GSM, yaitu SimPATI (prabayar), KartuAS (prabayar), serta KartuHALO (paskabayar). Saat ini saham Telkomsel dimiliki oleh TELKOM (65%) dan perusahaan telekomunikasi Singapura SingTel (35%). TELKOM merupakan BUMN Indonesia yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia, sedang SingTel merupakan perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Singapura.
Telkomsel menyediakan layanan 3G, yang memungkinkan pengguna men-download video serta menjelajahi internet dengan kecepatan tinggi. Telkomsel adalah operator pertama yang menyediakan layanan seperti ini. TELKOMSELFlash adalah layanan 3.5G berteknologi HSDPA dengan kecepatan maksimal hingga 3,6 Mbps. Saat ini jaringan 3G Telkomsel tersedia untuk 80 kota, 3.5G di 20 kota, dan GPRS/EDGE di seluruh pelosok Indonesia.

B-Tel

PT. Bakrie Telecom,tbk adalah perusahaan operator telekomunikasi berbasis CDMA di Indonesia. Bakrie Telecom memiliki produk layanan dengan nama produk Esia serta Wifone. Perusahaan ini sebelumnya dikenal dengan nama PT Ratelindo, yang didirikan pada bulan Agustus 1993, sebagai anak perusahaan PT Bakrie & Brothers Tbk yang bergerak dalam bidang telekomunikasi di DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat berbasis Extended Time Division Multiple Access (ETDMA).
Pada bulan September 2003, PT Ratelindo berubah nama menjadi PT Bakrie Telecom, yang kemudian bermigrasi ke CDMA2000-1x, dan memulai meluncurkan produk Esia. Pada awalnya jaringan Esia hanya dapat dinikmati di Jakarta, Banten dan Jawa Barat, namun sampai akhir 2007 telah menjangkau 26 kota di seluruh Indonesia dan terus berkembang ke kota-kota lainnya.
Pada tahun 2006, Bakrie Telecom telah go-public dengan mendaftarkan sahamnya dalam Bursa Efek Jakarta. Pada 17 September 2007, pemerintah Indonesia memberikan lisensi atas jaringan tetap sambungan langsung internasional Indonesia kepada Bakrie Telecom. Sebagai bagian dari lisensi ini, Bakrie Telecom diharuskan membangun jaringan tetap untuk sambungan langsung internasional. Pada 5-tahun pertama, Bakrie Telecom diharuskan membangun jaringan yang menghubungkan Batam, Singapura, dan Amerika Serikat.

XL

PT Excelcomindo Pratama Tbk. (“XL” atau “Perseroan”) didirikan pada tanggal 6 Oktober 1989 dengan nama PT Grahametropolitan Lestari yang bergerak di bidang perdagangan dan jasa umum. Pada tahun 1995, seiring dengan kerjasama antara Rajawali Group pemegang saham dengan beberapa investor asing (Nynex, AIF dan Mitsui), PT Grahametropolitan Lestari mengubah nama menjadi PT Excelcomindo Pratama dengan kegiatan utama usahanya sebagai penyelenggara jasa teleponi dasar.
XL mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 8 Oktober 1996 dengan menyediakan jasa teleponi dasar menggunakan teknologi GSM 900. Dalam perkembangannya, XL juga memperoleh Izin Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler untuk teknologi DCS 1800, Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Tertutup, Izin Penyelenggaraan Jasa Internet (Internet Services Protocol/ISP) dan Izin Penyelenggaraan Jasa Internet Teleponi untuk Keperluan Publik (Voice over Internet Protocol/VoIP). Pada tahun 2006, XL memperoleh Izin Penyelenggaraan Seluler untuk teknologi 3G dan meluncurkannya secara komersial pada bulan September 2006.